PERAN ILMU PENGETAHUAN AGAMA BUDDHA DALAM KONSTRUKSI ETIKA SOSIAL DAN SPIRTUAL MASYARAKAT
Main Article Content
Abstract
Agama mengajarkan dan membimbing pemeluknya dalam melakukan prosesi atau upacara keagamaan, khususnya dalam menghormati jiwa dan hati manusia dalam rangka mengenal Tuhan, suatu proses yang sering dikaitkan dengan proses pembentukan spiritual. Spiritualitas, spiritualitas, dan spiritualisme sendiri mengacu pada kata Spirit atau Spirius yang berarti nafas. Nilai dari spritualitas adalah keyakinan, norma dan etika yang dihormati. Transendensi dan sebuah pengalaman, kesadaran dan kesadaran akan dimensi transenden kehidupan tentang diri sendiri.Menghubungkan berarti membangkitkan kesadaran akan hubungan antara diri kita dengan orang lain dan antara Tuhan dan jiwa manusianya. Setiap agama memberikan doktrin kebenaran yang tidak dapat diubah oleh manusia. Agama menganggap wahyu itu mutlak, tetapi bisa dimaknai. Oleh karena itu, ketika agama bersinggungan dengan etika, tidak mungkin mengubah ajaran agama secara absolut, tetapi secara absolut, etika memiliki peran melindungi pelaku, bukan untuk bias. Dengan rasionalitas etis, agama dapat dipahami dalam konteks (Teichman, 2003: 3) Etika tidak dapat menggantikan agama.Agama adalah hal yang tepat untuk memberikan bimbingan moral. Religius menemukan orientasi fundamental kehidupan dalam agamanya. Religius mengharapkan ajaran agamanya rasional. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dari sumber literatur yang mendukung data penulisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agama Buddha menerapkan berbagai ajaran untuk membentuk konstruksi etika sosial spiritualitas bagi masyarakat.
Downloads
Article Details
How to Cite
References
Cornelis Wowor. 2005. Pandangan Sosial Agama Buddha. Vihara Tanah Putih, Semarang
Dhammananda, Sri. 2005. Keyakinan umat Buddha, cetakan ke-3, Yayasan Penerbit Karaniya, Kuala Lumpur
Etika, W. 2019. Manfaat Etika dalam Berwirausaha menurut Pandangan Buddhis. Jurnal Ilmu Agama Dan Pendidikan Agama Buddha, 1(1).
Kitab suci Dhammapada. 2002. Sabda-Sabda Buddha Gotama. Dewi Kayana Abadi Jakarta.
Teichman Jenny. 2003. Etika Sosial. Kanisius: Yogyakarta
Yonata, H., Wijoyo, H., & Sunarsi, D. (2020). Pengaruh Disiplin dan Iklim Kerja terhadap Kinerja Kepala Sekolah pada Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Cipulir, Jakarta Selatan. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 3(2), 594-600.
Wijoyo, H., Haudi, H., Sunarsi, D., Cahyono, Y., Wijayanti, K. D., & Nuryani, Y. & Akbar, MF (2021, May). Design of Information System Buddhist Identity Card in Riau Province Using Java Programming Language. In 2nd Annual Conference on Education and Social Science (ACCESS 2020) (pp. 465-469).
Wijaya, Krisnanda Mukti. 2006. Wacana Buddha Dhamma. Jakarta: Yayasan Dharma Pembangunan. Wijoyo, H. (2019). Peranan Lohicca Sutta Dalam Peningkatan Pendidikan Karakter Dosen Di STMIK Dharmapala Riau. JGK (Jurnal Guru Kita), 3(4), 315-322.
Wijoyo, H., & Nyanasuryanadi, P. (2020). Analisis Efektifitas Penerapan Kurikulum Pendidikan Sekolah Minggu Buddha Di Masa Pandemi COVID-19. JP3M: Jurnal Pendidikan, Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat, 2(2), 166-174.
Wijoyo, H., & Nyanasuryanadi, P. (2020). Etika Wirausaha Dalam Agama Buddha. Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis, 11(2)