INOVASI OLAHAN NORI RUMPUT LAUT MENJADI IKAN ASIN VEGETARIAN INNOVATION IN PROCESSING NORI SEAWEED INTO VEGETARIAN SALTED FISH
Main Article Content
Abstract
Budaya masyarakat indonesia yang konsumtif, memberikan kami ide dan inovasi untuk membuat kuliner ikan asin dari nori rumput laut sebagai pengganti ikan asin (sungguhan) bagi kaum vegetarian. Produk ini mampu memberikan kebermanfaatan yang lebih kaum bagi kaum vegetarian yang tidak bisa mengkonsumsi ikan asin (sungguhan). Salah satu bahan yang diperlukan adalah nori rumput laut. Rumput laut adalah santapan yang tidak asing lagi bagi orang-orang di Asia. Nori rumput laut merupakan salah satu olahan makanan yang gurih dan enak. Banyak orang suka mengkonsumsinya, baik dimakan dengan sushi ataupun dicemil. Ternyata makanan ini mengandung berbagai kandungan yang berkhasiat. PKM ini adalah untuk menjadikan rumput laut nori sebagai bahan utama dalam pembuatan ikan asin (vegetarian). Inovasi pengolahan rumput laut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan nilai tambah dan daya daya saing komoditas rumput laut. Selain itu inovasi pengolahan ini dapat memenuhi permintaan dan kebutuhan konsumen vegetarian akan ragam dan alternatif olahan rumput laut. Kesimpulan yang diperoleh dari PKM ini adalah ikan asin (vegetarian) ini layak untuk dikonsumsi, dijual dan memiliki rasa yang enak mirip dengan ikan asin (sungguhan) sebagai solusi bagi kaum vegetarian untuk mencari alternatif makanan pengganti ikan asin sungguhan.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Agustin, A., Saputri, A. I., & Harianingsih. (2017). Pendahuluan Rumput laut merupakan Tumbuhan Laut Jenis Alga, Sejenis Ganggang Multiseluler Golongan Divisi. Inovasi Teknik Kimia, 2(2), 42–47.
Amin, A. A., Hadi, Y. R., Yani, A., & Rijal, S. (2023). Sosialisasi UMKM Pengolahan Produk Inovasi Rumput Laut menjadi Rupiah “Pelatihan Pembuatan Rumput Laut menjadi Kerupuk.” Jurnal Pengabdian Masyarakat Sosiosaintifik. Retrieved from
Arum, W. Prita, R. S. Bayu, Mangkurat, & Anggara, Mahardika. (2021). Potensi Rumput Laut Indonesia Sebagai Sumber Serat Pangan Alami. Science Technology and Management Journal, 1(2), 41–46.
Asnani, A., Wahyuni, S., Astuti, O., Sarinah, S., Riani, I., Effendi, W. O. N. A., & Jali, W.
(2021). PKM Diversifikasi Olahan Rumput Laut untuk Mendukung Peningkatan Kesehatan dan Pendapatan Masyarakat pada Masa Pandemi Covid-19 di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram, 3(1).
El Mageid, M. M. A., Salama, N. A., Saleh, M. A. M., & Taleb, H. M. A. (2009). Antioxidant And Antimicrobial Characteristics of Red and Brown Algae Extracts. In 4th Conference on Recent Technologies in Agriculture, 818–828.
Indah P. N. & Setyaningsih, A. (2020). Kebijakan Food Security: Arah Kebijakan dan Strategi Ketahanan Pangan Pemerintah Indonesia. Journal of Governance Innovation, 2(1), 77–82. Agapery Y Pattinasarany, dkk. ICSJ Vol. 1 No. 2, 2023, 48-55
Loupatty, V. D. (2014). Nori Nutrient Analysis From Seaweed Of Porphyra Marcossi In Maluku Ocean. Jurnal Eksakta, 14(2), 34–48. Maggs, C. A. (1990). Taxonomy of Phyllophoroid Algae: The Implications of Life History. Hydrobiologia, 204–205(1), 119–124.
Sulistyaningsih, S. (2021). Peningkatan Nilai Tambah dan Diversifikasi Olahan Rumput Laut. Integritas : Jurnal Pengabdian, 5(1), 186. Thilsted, S. H.,Thorne-Lyman, A. Webb, P. Bogard, J. R., Subasinghe, R., Phillips, M.
J., Allison, E. (2016). Sustaining Healthy Diets: The Role of Capture Fisheries and Aquaculture for Improving Nutrition in The Post-2015 Era. Food Policy, 61:126–131.
Winarno, F, G. (1996). Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. Hal.107