Submissions
Author Guidelines
Judul harus ringkas, informatif dan menunjukkan kebaruan penelitian, terdiri dari 12 hingga 15 kata
Nama Penulis1*, Nama Penulis2, Nama Penulis 3
1, 2, 3 Afiliasi (Fakultas, Universitas, Kota/Provinsi, Negara)
*Penulis yang sesuai: alamat email penulis
Abstract
The abstract should be clear and informative in one paragraph (not exceeding 250 words). Use Cambria font in size 11-pt with single spacing. It should succinctly describe your entire paper which contains the introduction indicating the research gap, research purpose, methodology, findings, and research implication/contribution. It should tell the prospective readers what you did and highlight the key findings. Avoid using technical jargon and uncommon abbreviations. The abstract must appear on the top of the first page after the title, author(s) name and affiliation, and email address of corresponding author (who will handle correspondence at all stages of refereeing and publication, also post-publication; this responsibility includes answering any future queries about Methodology and Materials) of the paper. Keywords are the labels of your manuscript and critical to correct indexing and searching. They should be well selected and closely related to the topic to facilitate readers’ search and should represent the content and highlight of your article. Use only abbreviations that are firmly established in the field. There must be 3-7 keywords (phrases). Each phrase in Keywords should be separated by a semicolon (;).
Keywords: keyword; another keyword; lower case except proper nouns
(3-7 keywords: keywords help readers find your article, so are vital for discoverability)
Abstrak
Abstrak harus jelas dan informatif dalam 1 paragraf (tidak lebih dari 250 kata). Menggunakan huruf bertipe Cambria ukuran 11 poin, spasi tunggal. Abstrak harus ringkas menggambarkan seluruh artikel yang berisi pendahuluan yang menunjukkan kesenjangan penelitian (research gap), tujuan penelitian, metodologi, temuan, dan implikasi/kontribusi penelitian. Abstrak memberitahu pembaca apa yang dilakukan dan menyoroti temuan utama. Hindari penggunaan jargon teknis dan singkatan yang tidak umum. Abstrak ada di bagian atas halaman pertama setelah judul, nama-nama penulis dan afiliasi, dan alamat email penulis yang sesuai (yang akan menangani korespondensi di semua tahap penentuan dan publikasi, juga setelah publikasi; tanggung jawab ini termasuk menjawab pertanyaan apapun di masa mendatang tentang Metodologi dan Materi) artikel. Kata kunci (keyword) merupakan label manuskrip dan penting untuk pengindeksan dan pencarian. Kata kunci harus dipilih dengan baik dan berkaitan erat dengan pembahasan untuk memfasilitasi pencarian pembaca dan mewakili isi dan menyoroti artikel penulis. Hanya menggunakan singkatan yang yang sudah tetap sesuai bidang yang terkait. Terdiri dari 3-7 kata kunci (frase). Setiap frase dalam kata kunci hendaknya dipisahkan dengan tanda baca titik koma (;).
Kata Kunci: kata kunci; kata kunci lain; huruf kecil kecuali kata benda yang mengacu pada nama
(3-7 kata kunci: kata kunci membantu pembaca menemukan artikel, sehingga penting untuk dapat ditemukan)
Pendahuluan
Berisi pengantar artikel (judul tingkat satu). Struktur artikel terdiri dari (a) Judul; (b) Nama-nama penulis, afiliasi, dan alamat email penulis yang sesuai; (a) Abstrak; (d) Kata Kunci; (e) Pendahuluan; (f) Metode; (g) Hasil; (h) Diskusi; (i) Simpulan; (j) Ucapan Terima Kasih; (k) Pendanaan; (l) Referensi; dan (m) Appendix (jika ada). Oleh karena itu, artikel hendaknya mendeskripsikan latar belakang penelitian dengan jelas, karya penulis, termasuk penggunaan metode, hasil dan menyimpulkan diskusi berkaitan dengan pentingnya penelitian yang dilakukan.
Manuskrip harus diketik dalam format MS Word doc.; menggunakan huruf tipe Cambria ukuran 12 poin; margin kiri, kanan, atas dan bawah 3 cm; spasi tunggal pada kertas ukuran A4; berisi kata-kata antara 4.000-7.000 kata (termasuk tabel, gambar, referensi, dan appendix). Diharapkan penulis mengumpulkan materi yang ditulis dan telah dikoreksi dengan teliti.
Menggunakan Reference Management Software seperti Zotero (http://www.zotero.org), Mendeley (https://www.mendeley.com), dan sebagainya untuk sitasi dan referensi dengan mengikuti American Psychological Association (APA) 7th Edition.
Pengantar hendaknya dengan jelas menyatakan tujuan artikel. Mencakup tinjauan literatur terkait dan tujuan penelitian dalam bentuk esai. Pengantar harus menunjukkan referensi kunci yang sesuai dengan karya yang sesuai. Menyatakan kontribusi penelitian yang signifikan. Seluruh pengantar harus dipaparkan dalam bentuk paragraf, bukan berupa poin-poin, dan dengan proporsi 15-20% dari keseluruhan panjang artikel.
Penulis harus memaparkan latar belakang, dan tinjauan literatur atau untuk mencatat solusi/metode yang ada, menunjukkan bagian yang terbaik dari penelitian sebelumnya, menunjukkan batasan utama dari penelitian sebelumnya, menunjukkan apa yang ingin penulis capai (untuk mengatasi keterbatasan), dan untuk menunjukkan manfaat ilmiah atau hal baru dari makalah. Hindari tinjauan pustaka mendetail atau hasil ringkasan. Jangan mendeskripsikan tinjauan pustaka sebagai penulis (literature) oleh penulis tetapi harus disajikan sebagai kelompok artikel per metode atau topik yang ditinjau yang mengacu pada literatur tertentu.
Pada akhir pengantar, penulis hendaknya secara eksplisit menyatakan kesenjangan penelitian dan menunjukkan kebaruan penelitian. Penulis hendaknya juga menulis pertanyaan penelitian atau objektif penelitian dan kontribusi penelitian. Berikut adalah contoh pernyataan analisis kesenjangan di akhir bagian Pendahuluan: “........(ringkasan singkat latar belakang) ............(cantumkan di sini state of the art atau gambaran umum penelitian sebelumnya yang serupa dengan penelitian yang dilakukan) .............. Beberapa peneliti fokus pada....... Terdapat beberapa studi terbatas yang memperhatikan ........ Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk................. Objektif penelitian ini adalah.........”.
atau
“........ (ringkasan singkat latar belakang) ............ (cantumkan di sini state of the art atau gambaran umum penelitian sebelumnya yang serupa dengan penelitian yang dilakukan) .............. Beberapa peneliti fokus pada....... Belum ada peneliti yang memberikan perhatian pada........ Oleh karena itu, fokus penelitian ................. Penelitian ini bertujuan untuk.........”.
Kontribusi penelitian harus ditulis disini.
Metode
Bagian ini berisi metodologi penelitian (judul tingkat satu). Bagian ini terdiri dari beberapa sub-bagian berisi tentang deskripsi metode penelitian seperti desain penelitian, partisipan, pengumpulan data (prosedur praktis), dan analisis data (prosedur praktis). Metode yang dimuat hendaknya ditunjukkan dengan referensi: hanya modifikasi yang relevan yang dideskripsikan. Tidak mengulangi detail metode yang digunakan.
Pada bagian Metode, proposinya adalah 10-15% dari keseluruhan panjang artikel, seluruhnya dipaparkan dalam bentuk paragraf di subbagian. Seluruh teks paragraph spasi tunggal, dengan baris pertama menjorok ke dalam. Spasi ganda tidak digunakan dalam manuskrip ini. Posisi dan gaya judul dan subjudul mengikuti template ini.
Sub-bagian pertama metode
Ini berkaitan dengan sub-bagian pertama dari metode (judul tingkat satu). Xxxxxxx xxxxxxxx xxxxxx xxxxx xxx. Xxxxxx xxxxxx xxxxx xxxxxxxx xxxxxxx.
Xxxxxxx xxxxxxxx xxxxxx xxxxx xxx. Xxxxxx xxxxxx xxxxx xxxxxxxx xxxxxxx. Xxxxxxxxx xxxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxxx. Xxxxxxxxx xxxxxxx.
Sub-bagian kedua metode
Ini berkaitan dengan sub-bagian kedua dari metode (judul tingkat dua). Xxxxxxx xxxxxxxx xxxxxx xxxxx xxx. Xxxxxx xxxxxx xxxxx xxxxxxxx xxxxxxx. Xxxxxxxxx xxxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxxx. Xxxxxxxxx xxxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxxx.
Sub-bagian ketiga metode
Ini berkaitan dengan sub-bagian ketiga dari metode (judul tingkat dua). Xxxxxxx xxxxxxxx xxxxxx xxxxx xxx. Xxxxxx xxxxxx xxxxx xxxxxxxx xxxxxxx. Xxxxxxxxx xxxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxxx.
Berapa banyak sub-bagian disajikan tergantung pada kebutuhan penjelasan terkait metodologi penelitian. Xxxxxx xxxxxx xxxxx xxxxxxxx xxxxxxx. Xxxxxxxxx xxxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxxx.
Hasil
Bagian ini berisi temuan penelitian (judul tingkat satu). Temuan diperoleh dari penelitian harus didukung oleh data yang cukup. Hasil penelitian dan temuan harus merupakan jawaban, atau hipotesis penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya pada bagian pengantar. Bagian hasil mencakup deskripsi hasil analisis data untuk menjawab pertanyaan penelitian. Hasil penelitian hendaknya merangkum temuan (ilmiah) bukan memberikan data dengan sangat rinci. Harap sorotin perbedaan antara hasil atau temuan peneliti dengan publikasi sebelumnya oleh peneliti lain.
Bagian ini hendaknya dipaparkan dalam beberapa sub-bagian dengan penjelasan rinci tentang hasil penelitian. Xxxxxxx xxxxxxxx xxxxxx xxxxx xxx xxxxxx xxxxxx xxxxx xxxxxxxx xxxxxxx xxxxxxxx.
Hasil temuan pertama
Bagian ini berisi temuan pertama (judul tingkat dua). Penulis diwajibkan memaparkan hasil penelitian dengan penjelasan yang rinci. Xxxxxxx xxxxxxxx xxxxxx xxxxx xxx. Xxxxxx xxxxxx xxxxx xxxxxxxx xxxxxxx.
Sub-bagian temuan pertama
Bagian ini memuat penjelasan rinci hasil temuan pertama (judul level tiga). Bagaimana cara membuat dan memposisikan Gambar? Penempatan gambar berwarna adalah seperti Gambar 1 yang terhubung ke gambar yang disajikan, contoh: rata kiri dengan judul di bawah ini ditulis dengan huruf Palatino Linotype ukuran 11 poin. Judulnya harus menyebutkan judul gambarnya.
Gambar 1. Nama gambar
Xxxxxxx xxxxxxxx xxxxxx xxxxx xxx. Xxxxxx xxxxxx xxxxx xxxxxxxx xxxxxxx xxxxxxxx. Axxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxxx xxxxxxxxxx xxxxxx xxxxx.
Sub-bagian hasil penelitian pertama
Bagian ini memuat penjelasan rinci hasil temuan pertama (judul tingkat tiga). Bagaimana cara membuat dan memposisikan Tabel? Setiap tabel diketik, dan diberi nomor secara berurutan, seperti Tabel 1 yang terhubung ke tabel yang disajikan. Judul ditulis rata kiri di atas tabel dan dengan huruf Palatino Linotype ukuran 11 poin, dan sumber tabel di bawah tabel ditulis dengan tulisan yang sama.
Tabel 1. Judul tabel
No. |
Kolom nomor 1 |
Kolom nomor 2 |
Kolom nomor 3 |
Kolom nomor 4 |
Kolom nomor 5 |
1. |
Baris 1 |
Baris 1 |
Baris 1 |
Baris 1 |
Baris 1 |
2. |
Baris 2 |
Baris 2 |
Baris 2 |
Baris 2 |
Baris 2 |
3. |
Baris 3 |
Baris 3 |
Baris 3 |
Baris 3 |
Baris 3 |
4. |
Baris 4 |
Baris 4 |
Baris 4 |
Baris 4 |
Baris 4 |
(Sumber: Nama sumber, 2019)
Hasil temuan kedua
Bagian ini memuat hasil temuan kedua (judul tingkat dua). Penulis diwajibkan memaparkan hasil penelitian dengan penjelasan yang rinci. Jika bagian sub-bagian melaporkan data yang diperoleh dari wawancara, penulis diwajibkan mengutip dan mencatat hasil transkrip wawancara dari data yang relevan terkait dengan jawaban pertanyaan penelitian. Berikut contohnya. Mengenai perubahan gambar di salindia (slide) ketiga dan keempat, salah satu partisipan menyebutkan dalam wawancara:
“Saya rasa keberadaan media sosial dalam pendidikan hendaknya menjadi peluang bagi pemangku kepentingan pendidikan untuk ………”
Xxxxxxx xxxxxxxx xxxxxx xxxxx xxx. Xxxxxx xxxxxx xxxxx xxxxxxxx xxxxxxx. Xxxxxxxxx xxxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxxx. Xxxxxxxxxxx xxxxxx xxxxx
Diskusi
Bagian ini memuat diskusi hasil penelitian (judul tingkat satu). Di bagian diskusi, penulis menyajikan hasil diskusi penelitian dengan penjelasan yang detail dalam beberapa sub-bagian (tergantung pada kebutuhan). Diskusi hendaknya mengeksplorasi hasil penelitian secara signifikan, tidak melakukan pengulangan. Bagian diskusi adalah bagian yang paling penting dari artikel. Di bagian ini, peneliti berkesempatan untuk ‘menjual’ data peneliti. Buatlah diskusi sesuai dengan hasil, tetapi tidak mengulangi hasil penelitian. Makna penelitian harus ditunjukkan dari teori dan referensi terkini dari bidang yang diteliti.
Pada bagian diskusi, peneliti membandingkan hasil penelitian saat ini dengan penelitian sebelumnya atau teori pendukung. Harus ada analisis kesamaan dan perbedaan. Komponen berikut hendaknya dibahas dalam diskusi: (a) bagaimana keterkaitan hasil penelitian dengan pertanyaan penelitian atau tujuan yang diuraikan di bagian Pendahuluan? Apakah temuan dari penelitian? (apa/bagaimana)? (b) Apakah peneliti memberikan interpretasi secara ilmiah untuk setiap hasil temuan yang disajikan (mengapa)? Interpretasi ilmiah ini harus didukung oleh analisis dan kategorisasi yang valid (mengapa)? (c) apakah hasil penelitian konsisten dengan apa yang telah dilaporkan oleh peneliti lain? Atau apakah terdapat perbedaan?
Proposi bagian Temuan dan Diskusi adalah 40-60% dari keseluruhan panjang artikel. Xxxxxxx xxxxxxxx xxxxxx xxxxx xxx xxxxxx xxxxxx xxxxx xxxxxxxx xxxxxxx xxxxxxxx. Xxxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxxx xxxxxxxxxx xxxxxx xxxxx xxxxxxxx xxxxxxxxx.
Pada bagian akhir Diskusi, harus terdapat pernyataan penutup diskusi. Xxxxxx xxxxxxxx xxxxxx xxxxx xxx. Xxxxxx xxxxxx xxxxx xxxxxxxx xxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxxx xxxxxxxxxx xxxxxx xxxxx xxxxxxxx xxxxxxxxx.
Simpulan
Bagian ini mencantumkan simpulan (judul tingkat satu). Bagian simpulan terdiri dari ringkasan, pernyataan ulang temuan utama. Simpulan harus menyatakan secara ringkas proposisi paling penting dari artikel serta pandangan penulis tentang implikasi praktis dari hasil penelitian. Memberikan justifikasi ilmiah yang jelas untuk penelitian, dan menunjukkan kemungkinan aplikasi dan ekstensi penelitian. Penulis juga dapat memberikan saran untuk peneliti mendatang dan menunjukkan penelitian yang sedang berlangsung.
Ucapan Terima Kasih
Kami mengucapkan terima kasih ….
(Mengucapkan terima kasih kepada mereka yang membantu dalam penelitian termasuk individu yang telah membantu dalam studi peneliti: penasihat atau pendukung, misalnya, korektor, pengetik, dan penyalur, orang yang menyediakan materi. (Jangan mengucapkan terima kasih atau menyebut nama rekan penulis).
Pendanaan
Penelitian ini didukung oleh …. (tahun).
(Ucapkan terima kasih kepada pendukung dana penelitian)
Referensi
Bagian ini memuat referensi (judul tingkat satu). Setiap sumber yang disitasi dalam badan artikel harus muncul pada daftar Referensi, dan seluruh sumber yang muncul di daftar Referensi harus disitasi pada badan artikel. Referensi harus mutakhir (diterbitkan dalam 5 tahun terakhir). Sumber primer yang disitasi di artikel adalah dalam bentuk artikel jurnal, prosiding, laporan penelitian termasuk tesis dan disertasi yang dapat diakses secara online (menunjukkan permalink/DOI). 80% dari total referensi yang dikutip harus diambil dari artikel jurnal (sumber primer). Periksa setiap referensi terkait sumbernya (nama penulis, volum, terbitan, tahun, permalink/DOI). Gunakan artikel lain yang diterbitkan di jurnal yang sama sebagai model. Referensi disajikan menurut abjad dan berurutan, dengan huru Palatino Linotype ukuran 12 poin, rata, dengan spasi tunggal dan indentasi gantung seperti pada contoh berikut:
Bachmair, B., & Pachler, N. (2014). A cultural ecological frame for mobility and learning. MedienPädagogik: Zeitschrift Für Theorie Und Praxis Der Medienbildung, 24, 53–74. https://doi.org/10.21240/mpaed/24/2014.09.04.X
Bradley, L., Lindström, N. B., & Hashemi, S. S. (2017). Integration and language learning of newly arrived migrants using mobile technology. Journal of Interactive Media in Education, 2017(1), 1-9. https://doi.org/10.5334/jime.434
Burston, J. (2014). The reality of MALL: Still on the fringes. Calico Journal, 31(1), 103–125. https://doi.org/10.11139/cj.31.1.103-125
Ch’ng, L. K., & Samsudin, Z. (2013). Integration of Mobile Devices into Ubiquitous Learning by the 21 st Century Teenagers. Education, 3(6), 362–374. https://doi.org/10.5923/j.edu.20130306.12
Chen, X.-B. (2013). Tablets for informal language learning: Student usage and attitudes. Language Learning & Technology, 17(1), 20–36. http://dx.doi.org/10125/24503
Dashtestani, R. (2016). Moving bravely towards mobile learning: Iranian students’ use of mobile devices for learning English as a foreign language. Computer Assisted Language Learning, 29(4), 815–832. https://doi.org/10.1080/09588221.2015.1069360
Derakhshan, A., & Hasanabbasi, S. (2015). Social Networks for Language Learning. Theory and Practice in Language Studies, 5(5), 1090. https://doi.org/10.17507/tpls.0505.25
Fraenkel, J. R., & Wallen, N. E. (2009). The nature of qualitative research. How to Design and Evaluate Research in Education (Seventh Edition). Boston: McGraw-Hill, 420.
Hembrough, T., & Jordan, J. (2020). Creating a digital writing classroom: A mixed methods study about a first-year composition tablet initiative. International Journal of Instruction, 13(2), 567–586. https://doi.org/10.29333/iji.2020.13239a
Isbell, D. R. (2018). Online informal language learning: Insights from a Korean learning community. Language Learning & Technology, 22(3), 82–102. http://hdl.handle.net/10125/44658
Jarvis, H., & Achilleos, M. (2013). From Computer Assisted Language Learning (CALL) to Mobile Assisted Language Use (MALU). Tesl-Ej, 16(4), 1-14.
Jones, A. (2015). Mobile informal language learning: Exploring Welsh learners’ practices. ELearning Papers, 45, 4-14.
Kearney, M., Schuck, S., Burden, K., & Aubusson, P. (2012). Viewing mobile learning from a pedagogical perspective. Research in Learning Technology, 20(1). https://doi.org/10.3402/rlt.v20i0.14406
Kirovska-Simjanoska, D. (2019). Digital vs in-Person Learning Environment in ESP Classrooms: Let the Students Decide. SEEU Review, 14(1), 36–68. https://doi.org/10.2478/seeur-2019-0004
Knowles, M. S. (1975). Self-directed learning: A guide for learners and teachers. New York: Institute of Education Science
Lai, C., Shum, M., & Tian, Y. (2016). Enhancing learners’ self-directed use of technology for language learning: the effectiveness of an online training platform. Computer Assisted Language Learning, 29(1), 40–60. https://doi.org/10.1080/09588221.2014.889714
Lai, C., Wang, Q., Li, X., & Hu, X. (2016). The influence of individual espoused cultural values on self-directed use of technology for language learning beyond the classroom. Computers in Human Behavior, 62, 676–688. https://doi.org/10.1016/j.chb.2016.04.039
Lai, C., & Zheng, D. (2018). Self-directed use of mobile devices for language learning beyond the classroom. ReCALL, 30(3), 299–318. https://doi.org/10.1017/S0958344017000258
Lee, C., Yeung, A. S., & Ip, T. (2017). University english language learners’ readiness to use computer technology for self-directed learning. System, 67, 99–110. https://doi.org/10.1016/j.system.2017.05.001
Lee, J. S. (2019). Quantity and diversity of informal digital learning of English. Language Learning and Technology, 23(1), 114–126. https://doi.org/10.125/44675
Lee, J. S. (2020). Informal digital learning of English and strategic competence for cross-cultural communication: Perception of varieties of English as a mediator. ReCALL, 32(1), 47–62. https://doi.org/10.1017/S0958344019000181
Lee, J. S., & Drajati, N. A. (2019). English as an international language beyond the ELT classroom. ELT Journal, 73(4), 419–427. https://doi.org/10.1093/elt/ccz018
Lee, J. S., & Lee, K. (2019). Informal digital learning of English and English as an international language: The path less traveled. British Journal of Educational Technology, 50(3), 1447–1461. https://doi.org/10.1111/bjet.12652
Liu, G.-Z., Kuo, F.-R., Shi, Y.-R., & Chen, Y.-W. (2015). Dedicated design and usability of a context-aware ubiquitous learning environment for developing receptive language skills: a case study. International Journal of Mobile Learning and Organisation, 9(1), 49–65.
Nugroho, A. & Mutiaraningrum, I. (2020). EFL teachers’ beliefs and practices about digital learning of English. Edulite: Journal of English Education, Literature, and Culture, 5(2), 304–321. https://doi.org/ 10.30659/e.5.2.287-303
Nugroho, A., & Atmojo, A. E. P. (2020). Digital learning of English beyond classroom: EFL learners’perception and teaching activities. JEELS (Journal of English Education and Linguistics Studies), 7(2), 219–243. https://doi.org/ 10.30762/jeels.v7i2.1993
Petersen, S. A., Procter-Legg, E., & Cacchione, A. (2014). LingoBee: Engaging mobile language learners through crowd-sourcing. International Journal of Mobile and Blended Learning (IJMBL), 6(2), 58–73. https://doi.org/10.4018/ijmbl.2014040105
Pollara, P., & Broussard, K. K. (2011). Student perceptions of mobile learning: A review of current research. Proceeding of the Society for Information Technology & Teacher Education International Conference 2011. Chesapeaka, VA: AACE, 1643–1650.
Reinders, H., & Benson, P. (2017). Language learning beyond the classroom: A research agenda. Language Teaching, 50(4), 561–578.
Saldaña, J. (2015). The coding manual for qualitative researchers (3rd Eds). London: Sage.
Smith, S., & Wang, S. (2013). Reading and grammar learning through mobile phones. Language Learning & Technology, 17(3), 117–134.
Stockwell, G., & Hubbard, P. (2013). Some emerging principles for mobile-assisted language learning. The International Research Foundation for English Language Education, 1–15.
Sundqvist, P., & Sylvén, L. K. (2016). Extramural English in teaching and learning. Springer.
Sung, Y.-T., Chang, K.-E., & Yang, J.-M. (2015). How effective are mobile devices for language learning? A meta-analysis. Educational Research Review, 16, 68–84. https://doi.org/10.1016/j.edurev.2015.09.001
Viberg, O., & Grönlund, Å. (2013). Cross-cultural analysis of users’ attitudes toward the use of mobile devices in second and foreign language learning in higher education: A case from Sweden and China. Computers & Education, 69, 169–180. https://doi.org/10.1016/j.compedu.2013.07.014
White, J., & Mills, D. J. (2014). Examining attitudes towards and usage of smartphone technology among Japanese university students studying EFL. CALL-EJ, 15(2), 1–15.
Xodabande, I. (2018). Iranian EFL Learners’ Preferences of Different Digital Technologies for Language Learning Beyond the Classroom. International Journal of Education and Literacy Studies, 6(3), 20. https://doi.org/10.7575/aiac.ijels.v.6n.3p.20
Yurdagül, C., & Öz, S. (2018). Attitude towards mobile learning in english language education. Education Sciences, 8(3), 142. https://doi.org/10.3390/educsci8030142
Zhang, R. (2020). Exploring blended learning experiences through the community of inquiry framework. Language Learning & Technology,24(1), 38–53. doi.org.10125/44707
Submission Preparation Checklist
All submissions must meet the following requirements.
- The submission has not been previously published, nor is it before another journal for consideration (or an explanation has been provided in Comments to the Editor).
- The submission file is in OpenOffice, Microsoft Word, or RTF document file format.
- Where available, URLs for the references have been provided.
- The text is single-spaced; uses a 12-point font; employs italics, rather than underlining (except with URL addresses); and all illustrations, figures, and tables are placed within the text at the appropriate points, rather than at the end.
- The text adheres to the stylistic and bibliographic requirements outlined in the Author Guidelines.