Pengaruh Pancasila Buddhis terhadap Kecerdasan Spiritual Siswa SMA Swasta Pangeran Antasari Tahun Pelajaran 2021/2022
Main Article Content
Abstract
Kecerdasan spiritual merupakan salah satu aspek kecerdasan yang pengembangannya telah dilaksanakan sejak peserta didik berusia dini di lingkungan sekolah, karena dianggap dapat menyeimbangkan kecerdasan intelegensi dan kecerdasan emosional. Kendati demikian, kecerdasan spiritual dalam beberapa kesempatan masih menjadi ranah kecerdasan yang tidak kurang mendapat perhatian. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya angka kenakalan remaja, maupun berbagai tindakan atau perilaku para remaja sebagai penerus bangsa yang tidak sesuai dengan norma-norma yang hidup di masyarakat. Adapun salah satu cara yang dapat digunakan dan diterapkan adalah dengan mengembangkan pelaksanaan Pancasila Buddhis bagi siswa beragama Buddha. Pancasila Buddhis sendiri terdiri atas 5 aturan larangan bagi umat Buddha untuk tidak membunuh, mencuri, berbuat asusila, berbohong dan mengonsumsi minum-minuman keras. Setiap umat Buddha kemudian mempunyai kewajiban untuk menjalankan kelima sila ini dalam kehidupan sehari-hari agar mampu bertindak sebagaimana norma-norma yang hidup di lingkungan masyaakat dan mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Proses pengumpulan data terhadap siswa sebagai responden dalam penelitian ini menggunakan angket yang berisi pernyataan yang mewakili variabel Pancasila Buddhis maupun kecerdasan spiritual. Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisis data, diketahui bahwa Pancasila Buddhis dapat mempengaruhi kecerdasan spiritual siswa SMA Swasta Pangeran Antasari sebesar 29,2% menurut hasil pengolahan data pengujian hipotesis. Hal ini juga yang mendasari dasar bahwa hipotesis penelitian ini dapat diterima, yakni “Pancasila Buddhis berpengaruh terhadap kecerdasan spiritual siswa SMA Swasta Pangeran Antasari Tahun Pelajaan 2021/2022”.